Saturday, 7 April 2012

Kisah Se Liter Jus Tomat

Pada suatu hari.
Aku menemukan info bahwa untuk yang kedua kalinya Greyson bakal manggung di Indonesia. Dan itu tempatnya di Jakarta. Gak kaya Justin dulu, kan di Sentul. Jadi dari Jakarta harus perjalanan lagi. Dan juga tiket paling murah, lebih murah dari tiket Justin.
Suer. Itu berita gembira banget. Dan kaburlah aku ke pangkuan ibunda.
Gue : " Bu, Lila bolehkah nonton Greyson? Di Jakarta Bu. Tiketnya loh lebih murah dari yang Justin itu .. "
Ibu : " Kamu tu udah dua kali liburan dalam satu tahun ini, masih aja mau nonton konser. "

Gak. Semangat ku belum patah hanya sampai situ saja. Karena aku bertekad, "kali ini harus nonton. gamau lagi pengalaman kayak konser Justin kehabisan tiket!" Aku memutuskan untuk encoba jalan menabung.
Failed.

Dipikir pikir, uang jajan sehari 7 rebu. Tenggang waktu sampai hari H ada sampe 1 bulan. Tapi kan?
Buntu. Pada saat aku mulai putus asa, datanglah se liter jus tomat di kehidupanku.

*Makan Malam Keluarga*

Ayah : "Nab, ini nah Ayah beli Jus Tomat " *nyodorin sebotol jus tomat*
Gue : " Lila kan gak suka Tomat. "
Ayah : " Pokoknya semua harus minum " *muka jelek*
Gue : " Is is .."
Ayah : "Coba cium dulu aromanya." *muka jelek*
Disitu aku udah merasa ada yang salah dengan jus tomatnya. Terdengar dari sumber informasi bahwa Jus Tomat tersebut terasa "tomat" banget. Dalam artian, rasanya SAUS TOMAT banget.

Gue : " Ayah sih sukanya nah beli macem macem "
Ayah : "Loh ayah kan gak tau kalo rasanya begini" *muka polos*

-Hening-

Ayah : "Nab, kalo kamu bisa habisin 1 liter jus tomatnya ini, tanpa muntah, Ayah belikan tiket Greyson. tapi tiket pesawatnya enggak"
Gue : "sdjxcbxhzjgvfweius. Betulan kah yah? Yah? gapapa sudah tiket peswatnya gak, yang menting.. Astagfirullah. Lila terharu nah" Demi tuhan aku nangis beneran disitu. Alay banget -_-
Gue : " Iya, nanti Lila habisin !"

-Makan Malam Selesai_
Aku nyuci piring, dan update twitter bentar.

1 Liter jus tomat, dan 1 gelas sudah berdiri tegak di hadapanku, Gila tomatnya nyolot banget.
Aku mulai menuangkan jus tomat tersebut ke dalam gelas.

Glek.

Hau. Gimana ini?

Oke, gue tutup hidung gue dengan satu tangan, dan satu tangan lainnya memegang gelas.

Glek, glek, glek, glek.
Oke, itu kental, berserat, dan sebenarnya saus tomatnya kerasa, tapi agak teredan karena gue tutup idung.

Habislah satu gelas.

Gue tuang lagi, Glek glek glek. Gue fokus ke bayangan gue udah seneng seneng entar di konser, gak peduliin itu rasa tomat gimana.
Berhasil. 2 gelas.

Crap. Ternyata waktu gue guncang botolnya, belum sampe setengah yang abis.

Waktu gelas 3 habis, suer. Gak kuat banget udah. Rasanya, kumpulan tomat tomat itu udah sampe tenggorokan. Tinggal buka mulut aja, selesai.

Oke, aku memutuskan untuk update twitter dan me reblog beberapa foto di tumblr, untuk menetralkan tomat di lambung.

Setelah merasa cukup, aku memulai pertarungan lagi.

Gelas ke 4 lancar, tapi di akhiran, aku sudah huek gitu, untung gak ada yang keluar. Disitu, udah gak bisa napas lagi, ya ampun. Tapi demi ini. Demi.

Gelas ke 5, terakhir.
dengan keringat segede biji kurma, gue berusaha menahan segala daya gravitasi yang ada. Glek. selesai.

Aku mau teriak bahkan, gak bisa.. suer. bediri, aku harus nunduk nunduk gitu soalnya kalo bediri tegak gitu udah sakit bnget.

Jalanlah gue ke kamar ortu.

Gue : "yah, berhasil yah ! berhasil "
Ayah : Ya bagus.

Dan dreeeeeeeeeeeeeeeeeeet. Sampailah pada suatu hari.

Ayah : " Nab, kamu coba pilih. Ayah kan sama Abrar mau ke Singapore lagi. Kamu mau ikut atau tetep nonton greyson?"
Gue : .............
Ayah : "Ayo, tentukan."
Gue : " Dua duanya."
Ayah : "Gak boleh."
Gue ...

Akhirnya gue pergi meninggalkan Ayah. merenung.

Dan akhirnya, gue mendapat pencerahan. Astaga Nab. Itu hanya Greyson. Kamu gak terlalu suka banget kan sama dia. Ya kan? Mending kamu ke Singapore lagi. belanja. e eh. Terus kamu nabung buat nonton 1D atau Justin.

Yeah. Keputusan bulat deh.

Begitulah.

No comments:

Post a Comment